Tuesday, March 10, 2009

Lukisan ku pada benaknya
















.......
Malam hari selesai ibu membacakan cerita penghantar tidur, sang ibu menanyakan apa saja yang putrinya lakukan hari ini,
Bersemangat putrinya bercerita,”Aku jalan-jalan, ke restoran, bikin pr, belajar buat ulangan besok. “ o iya aku tadi naik kereta.”
Ceritain dong, apa saja yang Nadine lakukan hari ini.
“ Kita ke Gambir. Beli tiket, ke hoka hoka bento…. Ummm itu..ituu…..

Hehehe dasar emak usil, anak udah ngantuq masih diajak ngobrol.

Jadi ngobrol lah kita tentang hari ini, saling melengkapi.

Pagi menjelang siang kita berangkat ke Gambir, bertamasya ke bogor, menggunakan kereta. First timer nihh, bingung ketika ayah parkir di bagian Mobil inap, beliau diminta untuk membayar Rp.30.000,- diluar biaya parkir. Ternyata itu adalah premi asuransi, mereka punya form cek list yang harus di periksa pihak parkir dan pemilik mobil. Kerennn…

Setelah itu kami bongkar tas ransel yang akan dibawa ayah, krn kelihatannya beurattt banget.
2 stel baju ganti anak2 aku kurangi jadi satu, Azka yang addicted ama susu bubuknya, aku tinggal perlenongannya dimobil, dan menyisakan satu botol susu yang diisi hanya air panas. Azka pun aku ganti celana nya, karena ternyata si sus mar memilih celana yg sedikit sempit buat Azka.

Urusan ransel slesai. Kami berjalan ke loket tiket yang ternyata cukup jauh dari parkir inap. Ayah sempet nanya, stlh melewati beberapa mesin ATM. Cash ibu bawa cukup? “entahlah, ibu bawa Rp.200.000,- .Jawab ku.. ayah? “iya aku ada Rp.200.000,-.
Mestinya cukup, donk…. Ini bakal jadi titik masalah ternyata nantinya.

Beli tiket 3 @Rp.11.000,- kereta pakuan. Semua lancar… Nadine berjalan sambil menyanyi-nyanyi. Ternyata sebelum ibu bangun pagi tadi dia sudah semangat 45… hehehe, telpon2an ama om-nya trus andungnya, cerita kalau dia dan Azka mau naik kereta. Wiiiiiii…..

Kereta yang akan kami naiki jam 11.45. Karena Azka masih sakit, dan itu hampir jam maksi, aku membelikannya nasi paket Kid apalah itu di Hokben. Kami tidak nongrong di Hokben, ac nya rusak..udaranya pengap luar biasa. Jadi kami pilih ke ruang sebrang, kantin orang yang AC nya lumayan dingin. Supaya enak sama si kantin sebrang, ayah sudah pesan cappuccino untuk ibu, dan donat buat Azka jaga2 kalau dia ga mau makan nasi. Ya ampyun, wktu aku mau pesan mie ayam yang di sediakan kantin sebrang itu, ayah langsung tanya harga, Mau tau berapa, teman?
Rp.20.000,- saja bwahhhhh… seriusss loe. Mie ayam gitu… batal lah niat ku.
Pendek cerita, Azka refuse the rice so it becomes ayah dan ibu brunch.

After the munch-munch, we headed to the upper floor, where we can wait for the train. Ternyata tidak padat kok, cenderung sepi malah.

The train was right on time. Gr8! They have good times. Mencari cari sekolah nya dari atas kereta, bertanya-tanya ini stasiun apa, ‘gedung apa yang kita lewati, bu?” walau dengan mata yang dipaksa (sebenernya jam tidurnya kan sekitaran jam 11.30 gitu, lain ama kakak yang emang susah tidur), mereka smangat banget liat jalan dari jendelanya yang lebar. Asik. Not to mention pemandangan pasangan yang sedang diphoto2 oleh 3 fotographer.. they amaze.. with the number of the photographer. Sampe akhirnya ibu yang memotong asiknya dengan menyodor kan botol susu hangat azka. And the lil guy, feel a sleep instantly and so was his sis.

Sampai di stasiun baranangsiang dengan azka yang tertidur digendongan ibu, Nadine di gendongan ayah.. agak2 rusuh sihhh secara di stasiun penuh dengan orang2, pengamen cangih, dan penjual asongan. Kami berhasil keluar, sambil menunggu ayah yang menanyakan the latest train for today, aku text Dina, penduduk Bogor asli yang lagi liburan di Bukittinggi. Untuk nanyain dimana tepatnya alamat mp, dan angkot no brp yang kita harus pakai untuk kesana. Lagi asik, ada ibu-ibu noel nihh, bilang kalo sepatu azka jatuh di pintu keluar stasiun.. o..o.. segera nyusul ayah dan dgn cekatan dia langsung berlari lagi ke dalam.. mengambil sepatunya.

Dengan Nadine yang sudah bangun gerakan makin cepat, nihh. Tanpa pikir panjang kita nanya di angkot paling depan untuk ke arah IPB. Tanpa menunggu text balik dari Dina. Yep, kita salah arah. Tapi ga hilang otak petualang kita berhenti di depan kebun Raya, dan lsg nawar delman yang paling ‘beusar’ untuk antar kita ke MP. Got it, Rp25ribu lsg ke depan MP. Dari yang hujan rintik2 sampe ke yang hujan deras kita nikmatin perjalanan ajaib kita dengan Delman. Nadiena dan Azka hepi luarbiasa. Puas rasanya perjalanan spontan ini berjalan baik walau dengan keadaan alam yang tak bersahabat.

Sampai di MP, MacaroniPanggang! Yippie… oeps.. dari depan, belakang ampe atas penuh..huhuhu… tapi, hei tunggu, jangan sedih dulu ada meja yang siap ditinggal nihhh..sepertinya sang tamu sudah selesai dengan makan siangnya. Tanpa memandang yang menggangu mereka yang menyelesaikan maksi nya. Kami segera menduduki kursi kosong si meja. Detik kedua ada 2 ibu2 tua yg juga meduduki kursi di ‘meja kami’ 5 detik kemudian ada lagi ibu tak tau malu menduduki kursi Uka yang lagi naro ranselnya. Shameless! Dia cuek lohhh..walo udah aku liatin dgn jengah. Giling. Jadi satu meja bernomor 10 berkursi 6, kini diduduki 3 keluarga. Ihiks, ngalah aja deh kita minta sang pelayan bikin satu nomor meja dengan 3 bill nama yang berbeda.

Setengah laper beneran ama laper mata, kita.. well, bill bernama fetty pesan ayam Rol, lidah krim jamur, cheese omelette, teh poci dan kopi susu. Yummm…
Berusaha santai dan menikmati siang kami yang mewah, kami asik becanda tanpa perduli si ibu kedua yang shameless, itu. Sementara Ibu pertama sudah asik bergossip. Kepikiran untuk mengunjungi si rumah kentang, tapi aku lupa begitu ayah menemukan meja lain yang lebih nyaman, dekat dengan beranda, yang sejuk berangin…
tak lama setelah pesanan datang, tanpa tanda2 signifikan ayah dan ibu menemukan fakta kalau yang ayah maksud 200rb ternyata di atm nya yang bii. Ughhhh, sementara si MP hanya menerima Cash same with DBC policy. Ughhh, sementara ujan makin deras nihh, ibu berfikir untuk pesan bluebird, agar ayah bisa ke atm lalu kita bisa bekeliling bogor dengan taxi. Ok solve then. Tapiiiiii..dari jam 2 lewat operator burung biru yang menjanjikan sampai dgn jam 3.30 belon juga nyampe, ughh, ayah lsg inisiatif untuk jalan aja ke atm yg katanya ga jauh.
Sambil nunggu ayah, kita main banyak permainan.. tepuk strawberry yang diajarkan nanny kokom, ular naga versi percik.. aku lupa namanya..hompimpa, sing suit, tebak2an norak..hihihi dan begitu ayah pulang kita main petak umpet fave nya azka. My God… tempat seramai itu we manage to play… hehehe kocak. Krn ampe jam 4 si burung biru tak kunjung muncul, dan ditelpon juga ga juga jujur. We decide just go to the station with whatever it takes.

Kita jalan nihhh, ujan juga udah reda, pertama pangkalan ojek yang kita temui, untung Cuma ada satu, jalan lagi ngarep nemuin delman lagi. Ampe samping taman istana bogor yang indah kita nemuin angkot. Tidak terlalu jauh dari MP. Cuma beberapa menit sampe di stasiun..kita melewati taman lain istana bogor yang penuh dengan rusa. Anak2 senang lihat banyak rusa liar yang ‘bertaburan’ . Menuju stasiun kami melewati pasar bogor. Asik melihat2 macam2 barang yang dijual. Tapi rupanya Nadine sempet kecewa ketika lagi liat2 jam, tangan nya aku gamit. Sempet dia mau pegang2 loh. Aku ga ngerti kalo dia mau liat2. hiks sorry honei…. Ibu Cuma naluri narik sebelum orang dibelakang ngomel, secara jalannya sempit dan berempat kita berjalan bersisian takut ngalangin orang. Aku sedih ngecewain Nadine.. aku juga taunya pas 'ngobrol' malem ini. hiks
Sampai distasiun pas ada kereta pakuan yang siap berangkat. Tersisa 2 tempat duduk di bawah AC persis. Brrrrr dingin banget. Tapi peblebet, apa boleh buat, anak2 duduk dan kami orang tua mengahalangi terpaan ac lsg dengan punggung… mereka lsg menikmati pemandangan kaca besarnya, sampai orang tua yang duduk disamping Azka mengingatkan untuk menutup curtain nya, takut lemparan batu nanti kena kacanya. WHAT! Ternyata masih ada orang usil yang suka melempari kereta dengan kaca. Gila speechless kita denger cerita si ibu tua ituu, sedih banget dengernya masih banyak orang2 yang tak terdidik untuk memelihara fasilitas umum yang mustinya disukuri dan dipelihara. Dan benar… beberapa menit jalan kaca kita dilempar batu, setelah itu kaca sebelah kanan lalu memasuki pasar minggu, kaca sebelah kiri pun terlempar membuat suara yang kencang. Nazka terkejut dan terdiam setiap kali kaca terlempar. Phiuhhhh.. menegangkan. Tapi setelahnya Azka menari nari mengikuti gerak gerbong yang bergoyang sambil bernyanyi-nyanyi lagu2 yang nempel di kepalanya. Fun!

Diakhir cerita, Nadine banyak juga mencampur pengalaman2 lain kita liburan ke Bogor, ke Novotel yang juga hujan deras, jalan2 yang aku sendiri lupa kemana.. tapi dia ingat aku beliin dia gelang dan sandal, yang hanya sebentar dia pake… amazing. Perjalanan spotan lain ke DBC, Death by chocolate. Dia bilang restoran nya serem bu, tapi asik aku kesana. Seruw tapi bikin aku ketakutan setengah mati…. Hueheheh, geli ibu dengernya. Dia juga nyampur pengalaman naik kereta nya ke bogor dengan naik mrt di Singapore… kereta yang paling bersih dan dingin yang pernah aku naikin, heheheh… padahal dia baru 2 kali naik kereta…. Ke bogor dan kliling Singapore.





ohh, dia juga amaze ama jalan2 di Bogor penuh dengan mobil2 bernopol Jakarta.. dia bingung, byk yaa orang Jakarta yang liburan kayak kita.hihihihii

Aku ngga sangka lukisan2 yang kami buat untuk nya ternyata terpeta dalam benaknya.. terlukis bahkan lebih indah….
Huhuhu, haruw biruw mendengarnya. Tuhhh denger ga yaahhh… we made her very rich with our adventure journey we give her.
Definitely need more painting we need to make for her and her brother… Amiiinnnnnn…..
Tumbuhlah jadi manusia yang menikmati hidup pahit dan manis, apapun itu yang kau terima anak ku sayang. Dan berikan indah nya pikiran mu dengan semua sesama yang kau temui kelak.

No comments: